Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2011

Muatan lokal berbasis agropolitan

Muatan lokal berbasis agropolitan Ketertinggalan pembangunan ekonomi yang dialami berbagai kabupaten atau provinsi memaksa pemerintah daerah mencari formula ampuh untuk mengatasinya. Ketertinggalan dan ketimpangan ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah di masa orde baru yang lebih mementingkan pertumbuhan ekonomi tinggi tanpa dibarengi dengan pemerataan. Paradigma pembangunan di masa orde baru yang bertumpu pada paradigma klasik trickle down effect yang di introduksikan oleh Albert Hirschman merupakan mekanisme pembangunan yang bersifat top down. Konsep ini dilandasi oleh sasaran pertumbuhan yang tinggi lewat peningkatan produktivitas dan kompleksitas produksi. Aplikasi konsep yang bersifat top down ini telah menimbulkan masalah yang cukup serius seperti ketimpangan, kemiskinan, keterbelakangan, dan sifat masa bodoh atau ketidakpedulian (Adisasmita, 2006). Akibat dari kebijakan ini sebagian daerah mengalami ketimpangan ekonomi yang mencolok. Wilayah Indonesia timur cenderung lebi