Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2009

Relevansi pendidikan dalam pengembangan agropolitan

Oleh Isnan *) Jika kita melihat trend perencanaan wilayah saat ini yang mengarah pada pemberdayaan ekonomi lokal dengan mengembangkan berbagai kawasan ekonomi produktif. Pengembangan itu dapat berupa pengembangan masyarakat desa, agropolitan dan kutub pertumbuhan (growth pole). Tetapi pengembangan dengan konsep kutub pertumbuhan yang diadopsi pemerintah kita pada masa lalu telah terbukti tidak dapat bertahan menghadapi terpaan badai krisis ekonomi yang mendera. Ini terbukti bahwa konsep kutub pertumbuhan yang diterapkan dan mengharapkan memberikan dampak positif bagi wilayah di sekitarnya (trickle down effect) malah mengakibatkan penyedotan sumber daya di daerah sekitarnya, sehingga wilayah di sekitarnya akan mengalami degradasi sumber daya alam dan manusia. Dengan diberlakukannya UU No.22 tahun 1999 dan direvisi menjadi UU No.32 tahun 2004 tetang otonomi daerah yang memberikan otonomi penuh daerah untuk mengurus, merencanakan dan mengelolah daerahnya demi kesejahteraan masyarakat.